Wakil Bupati H.Arief Rohman M.Si memberikan sambutan dalam Muswil JATMAN, Sabtu (28/4/2018). (foto: dok-humaskab) |
BLORA. Kabupaten Blora pada hari
Sabtu (28/4/2018) menjadi tuan rumah penyelenggaraan Musyawarah
Wilayah Jamiyah Ahlith Thoriqoh Almu’tabaroh An Nahdliyyah (JATMAN)
tingkat Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tahun 2018.
Bertempat di Pondok Pesantren Al Alif
Desa Tamanrejo, Kecamatan Tunjungan, muswil dirangkaikan dengan
pengajian akbar. Hadir dalam acara tersebut seluruh Kyai se Jateng DIY, Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono, dan jajaran
Forkopimda Kabupaten Blora.
Dalam acara tersebut, Wakil Bupati
Blora H.Arief Rohman M.Si menyampaikan permintaan maaf Bupati Djoko
Nugroho yang belum bisa menghadiri acara secara pribadi dikarenakan
sedang melaksanakan ibadah umroh ke tanah suci.
Dengan dijadikannya Blora sebagai tuan
rumah, ia berharap Blora menjadi contoh kerukunan antara tokoh agama,
pemerintah dan TNI-POLRI dalam memperkuat persaturan dan kesatuan
NKRI.
Pembukaan Muswil JATMAN oleh Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono. (foto: dok-humaskab) |
“Semoga Muswil idaroh wustho JATMAN
Jateng dapat mengambil keputusan yang terbaik untuk kemaslahatan umat
sehingga dapat membawa kemajuan dan barokah di Jateng,” ucapnya.
Kapolda Jateng Irjen Pol. Condro Kirono
yang hadir dalam acara tersebut berpesan pentingnya menjaga keamanan
dan ketentraman lingkungan di masyarakat. Karena tidak lama lagi ada
dua hajatan besar di depan mata yang akan terlaksana yakni Pilkada
2018 dan Pemilu Serentak 2019. Karena itu, ia meminta agar semua
pihak bisa saling bahu-membahu menciptakan kondusifitas selama
perhelatan pesta demokrasi.
“Polri bersama jajaran TNI,
pemerintah daerah dan umat Muslim di Indonesia, mari kita
bersama-sama menjaga keamanan, ketentraman dan ketertiban di
lingkungan masyarakat, sehingga keutuhan NKRI ini dapat terus
terjaga,” ujar Kapolda jateng.
Pada kesempatan ini pula, Irjen Pol
Condro Kirono mengajak jamaah yang hadir untuk menghindari
radikalisme agama. Ia menegaskan, menyelesaikan masalah dengan
kekerasan bukan merupakan ajaran Islam.
“Nabi Muhammad tidak pernah
mengajarkan kekerasan bahkan pada orang lain. Maka kita juga harus
mencontoh teuladan beliau. Selesaikanlah segala permasalahan dengan
cara musyawarah dan mufakat,” tambahnya. (rsa-Tim Berita Humas dan
Protokol Setda Kab.Blora)
Tidak ada komentar:
Write komentarTinggalkan komentar anda