Pembukaan pencanangan dan pemeriksaan IVA gratis di Puskesmas Bogorejo, Selasa (10/4/2018). (foto: humaskab) |
BLORA. Dalam rangka
menyambut Hari Kartini ke 139 tahun 2018 tingkat Kabupaten Blora,
sejumlah kegiatan bakti sosial dilaksanakan. Beberapa diantaranya
adalah Pencanangan dan Pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual Asetat) dan
Sosialisasi Bahaya HIV/AIDS yang dilaksanakan pada hari Selasa
(10/4/2018) oleh Tim Penggerak PKK Kabupaten Blora bekerjasama dengan
Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial P3A.
Pencanangan dan Pemeriksaan IVA
(Inspeksi Visual Asetat) gratis dilaksanakan di Puskesmas Bogorejo,
Kecamatan Bogorejo dengan sasaran perempuan dewasa. Tujuannya untuk
mendeteksi dini potensi kanker serviks pada rahim ibu maupun calon
ibu.
“Melalui kegiatan pencanangan dan
pemeriksaan IVA gratis ini, diharapkan kedepan kaum perempuan bisa
mengontrol kesehatannya secara berkala agar rahimnya tetap sehat dan
subur. Hal ini erat kaitannya dengan kualitas keturunan yang akan
dilahirkan,” ucap Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Blora,
Ibu Setyoningsih.
Petugas dari Dinas Kesehatan secara
bergantian memeriksa kondisi kesehatan ibu-ibu yang datang ke
Puskesmas Bogorejo. Mereka sangat senang bisa mengikuti pemeriksaan
IVA gratis.
Salah satu pasien sedang menjalani pemeriksaan IVA di Puskesmas Bogorejo. (foto: humaskab) |
Usai pemeriksaan IVA, dilanjutkan
dengan menggelar sosialisasi HIV/AIDS bertempat di lokalisasi Kampung
Baru yang ada di Kecamatan Jepon. Acara sosialisasi diikuti puluhan
warga yang utamanya perempuan dan berlangsung lancar.
Selain sosialisasi bahaya HIV/AIDS,
dilakukan juga tes darah untuk mendeteksi ada tidaknya penderita
HIV/AIDS di lokalisasi tersebut.
“PKK Kabupaten Blora, bekerja sama dengan Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial melakukan sosialisasi bahaya HIV/AIDS ini dengan harapan mereka nantinya bisa melakukan pencegahan penyakit HIV/AIDS,” ucap Ibu Setyoningsih.
Kepala Bidang Pencegahan Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Permukiman (P3PLP) Dinas Kesehatan Blora, Bapak Edi Sucipto melalui Kepala Seksi (Kasi) Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Bapak Sutik mengatakan, kegiatan ini sangat baik dan tentu sangat bermanfaat bagi warga yang ada di lokalisasi.
“Ini sangat penting bagi mereka, terlebih HIV/AIDS bisa kapanpun terjangkit pada siapapun.” ujarnya.
Sutik menjelaskan, selain sosialisasi
ini pihaknya juga secara berkala melakukan Klinik VCT dan mendata
kalangan masyarakat yang berisiko tinggi terinfensi HIV.
“Kami selalu monitoring, sehingga kami nantinya bisa mengetahui mana yang teridentifikasi HIV/AIDS dan mana yang tidak,” imbuhnya.
“Kami selalu monitoring, sehingga kami nantinya bisa mengetahui mana yang teridentifikasi HIV/AIDS dan mana yang tidak,” imbuhnya.
Di tahun 2018 hingga bulan April ini, lanjut Sutik, setidaknya ada 40 orang sudah positif terkena HIV/AIDS.
Sosialisasi bahaya HIV/AIDS di lokalisasi Kampung Baru, Jepon. (foto: humaskab) |
“Setiap tahun ada kenaikan yang
signifikan, hal ini terlihat dari data tahun ke tahun. Tahun 2016
lalu 91 orang terkena HIV AIDS, 2017 sebanyak 142 orang dan 17 orang
di antaranya meninggal dunia,” jelasnya.
Untuk mengantisipasi, pihaknya terus melakukan pendekatan untuk dilakukan pemeriksaan secara berkala.
“ Alhamdulillah dengan kedekatan ini
mereka sangat antusias untuk tahu dan mau ikut melakukan
pemeriksaan,” pungkasnya.
Sementara itu Ratna Wulandari, salah satu warga lokalisasi merasa senang dengan adanya sosialisasi HIV/AIDS, ia berharap kedepan bisa di lakukan lagi.
“Tadi tesnya cuma di ambil sempel darah, itu juga tidak sakit, semoga kegiatan ini bisa berkelanjutan,” terangnnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial P3A
Blora, Bapak Sri Handoko S.Sos, M.Si menawarkan kepada penghuni
lokalisasi untuk mengikuti pelatihan ketrampilan agar bisa mandiri
dalam hal ekonomi sehingga tidak perlu lagi menjalani pekerjaan di
lokalisasi. (Teg-Tim Berita Humas dan Protokol Setda Kab.Blora)
Tidak ada komentar:
Write komentarTinggalkan komentar anda