BLORA. Tekad pasangan Djoko-Arief untuk melakukan pembangunan
infrastruktur jalan penghubung desa hutan secara bertahap akan terus
dilakukan. Hal itu dikatakan Bupati Djoko Nugroho ketika memberikan
sambutan pengarahan dalam acara Tarawih Keliling Bupati Blora di Masjid
Al Amin Desa Temengeng Kecamatan Sambong, Jumat malam (9/6) kemarin.
“Kedepan Temengeng (Sambong) - Galuk (Kedungtuban), dan Blungun (Jepon) akan dibangun
secara bertahap. Ledok menuju Giyanti lewat hutan juga akan dibangun.
Memang saya akui baru beberapa tahun ini kita getol membangun jalan
hutan. Ndisik bangun dalan alas kuwi angele ora karuan, kudu ngurus izin
mergo sing duwe dalan kui Perhutani. Saiki oleh ora oleh kudu dibangun,
mesakke warga desa sing ning jero alas”tegasnya.
Ia juga mengatakan, bahwa untuk membangun jalan dari Ngawenan-Pasar
Sore menuju Temengeng pada tahun lalu itu pun harus minta bantuan ke
Gubernur dahulu karena selalu terkendala izin Perhutani.
Menurutnya Negara dibentuk untuk mensejahterakan rakyatnya, Bupati merupakan bagian dari Negara dan Perhutani merupakan BUMN milik Negara. Sehingga keduanya harus mendukung perwujudan kesejahteraan rakyat melalui pembangunan infrastruktur yang memadai.
Setelah tahun lalu membangun jalan Ngawenan-Pasar Sore menuju Temengeng, tahun ini pembangunan jalan hutan berlanjut di wilayah Blora Selatan terlebih dahulu. Diantaranya melanjutkan pembetonan Klopoduwur-Kalisari, perbaikan Randublatung-Getas, Menden-Nglebak, Getas-Tlogotuwung-Gempol hingga Bangkleyan.
Kepala Desa Temengeng, Sunardi dalam kesempatan itu mengucapkan terimakasih atas pembangunan jalan hutan mulai dari pertigaan Ngawenan menuju Pasar Sore hingga Temengeng.
“Keluhan warga sejak dahulu memang menginginkan adanya pembangunan jalan menuju desa kami yang terletak di tengah hutan. Alhamdulillah tahun kemarin sudah diwujudkan Pak Bupati, terimakasih. Kami berharap pembangunan jalan ini berlanjut kembali megingat jalan hutan dari Temengeng menuju Galuk dan Blungun masih rusak,” ucapnya.
(Tim Berita Humas Protokol Setda Blora)
Menurutnya Negara dibentuk untuk mensejahterakan rakyatnya, Bupati merupakan bagian dari Negara dan Perhutani merupakan BUMN milik Negara. Sehingga keduanya harus mendukung perwujudan kesejahteraan rakyat melalui pembangunan infrastruktur yang memadai.
Setelah tahun lalu membangun jalan Ngawenan-Pasar Sore menuju Temengeng, tahun ini pembangunan jalan hutan berlanjut di wilayah Blora Selatan terlebih dahulu. Diantaranya melanjutkan pembetonan Klopoduwur-Kalisari, perbaikan Randublatung-Getas, Menden-Nglebak, Getas-Tlogotuwung-Gempol hingga Bangkleyan.
Kepala Desa Temengeng, Sunardi dalam kesempatan itu mengucapkan terimakasih atas pembangunan jalan hutan mulai dari pertigaan Ngawenan menuju Pasar Sore hingga Temengeng.
“Keluhan warga sejak dahulu memang menginginkan adanya pembangunan jalan menuju desa kami yang terletak di tengah hutan. Alhamdulillah tahun kemarin sudah diwujudkan Pak Bupati, terimakasih. Kami berharap pembangunan jalan ini berlanjut kembali megingat jalan hutan dari Temengeng menuju Galuk dan Blungun masih rusak,” ucapnya.
(Tim Berita Humas Protokol Setda Blora)
Tidak ada komentar:
Write komentar