LKPJ, BUPATI BLORA 2016 DAPAT NILAI B DARI DPRD

    15.20  



BLORA. Kinerja Bupati Djoko Nugroho dan Wakil Bupati H.Arief Rohman M.Si selama tahun 2016 dinilai oleh DPRD Kabupaten Blora. Dalam penyampaian Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) 2016 yang dilakukan dalam Rapat Paripurna DPRD, Jumat (28/4/2017), DPRD memberikan nilai B.

Dimana menurut Ketua DPRD Blora H.Bambang Susilo, dari dari 7 visi pemerintahan yang dilaksanakan masih ada satu visi yang belum tercapai targetnya. Yakni masih minimnya lapangan pekerjaan karena investasi masih rendah.

Ia mengemukakan, berdasarkan pengukuran aspek kemampuan penyelenggaraan otonomi daerah, di tahun 2016 seluruh aspek prestasinya belum cukup membanggakan. “Memang sudah ada peningkatan akan tetapi capaiannya belum progresif,’’ tandasnya sambil membacakan rekomendasi DPRD atas LKPJ Bupati 2016 dalam rapat paripurna.

Karena ada salah satu visi yang belum memenuhi target. Untuk itu, kata Bambang, DPRD merekomendasikan agar capaian tahun berikutnya sesuai dengan target RPJMD maka program dan kegiatan serta pendanaan APBD perubahan 2017 hendaknya diprioritaskan untuk pencapaian indikator kinerja.

“Yakni dalam rangka meningkatkan iklim kondusif dan kerjasama dengan pihak-pihak berkepentingan serta menciptakan lapangan kerja dan pengembangan investasi,’’ ujarnya.

Adapun Bupati Djoko Nugroho mengakui iklim investasi di kabupaten yang dipimpinnya sangat perlu ditingkatkan.

“Dari tujuh misi, satu misi pencapaiannya masih kurang bagus, yakni investasi di daerah. Kami bertekad di tahun-tahun yang akan datang misi yang masih kurang itu akan diperbaiki seoptimal mungkin,’’ ujar Bupati Djoko Nugroho.

Djoko Nugroho yang menjabat bupati Blora dua periode itu mengungkapkan, salah satu faktor utama mengapa iklim investasi di Blora masih belum menggembirakan adalah letak geografis.

“Sebagian besar calon investor yang hendak berinvestasi di Blora mengeluhkan jarak Blora yang relatif jauh dengan ibu kota provinsi maupun kota besar,’’ tandasnya.

Dia lantas mencontohkan, Blora merupakan kabupaten dengan populasi ternak sapi terbesar di Jateng. Blora juga penghasil jagung terbesar kedua di Jateng setelah Kabupaten Grobogan. Namun menurutnya, hal itu belum menjadi magnet bagi investor menanamkan modalnya di Blora.

‘’Investor memilih membangun pabrik pengolahan jagung di Grobogan. Sedangkan pabrik yang terkait dengan peternakan malah dibangun di Bojonegoro. Investor mengeluhkan jarak Blora yang jauh,’’ katanya.

Menurutnya, faktor jarak itu terkait erat dengan kondisi jalan. Padahal, kata Djoko Nugroho, Pemkab Blora telah berupaya semaksimal mungkin memperbaiki kerusakan jalan. Program tersebut mendapatkan dukungan penuh Pemprov Jateng dan Pemerintah Pusat.

‘’Mudah-mudahan dengan kondisi ruas jalan yang sudah bagus terlebih lagi ruas jalan Rembang-Blora-Cepu telah berubah statusnya dari jalan Provinsi Jateng menjadi jalan nasional, investor akan berdatangan ke Blora,’’ pungkasnya. (Tim Berita Humas dan Protokol Setda Blora)

Admin Humas Protokol Setda Kab.Blora

Admin Humas Protokol Setda Kab.Blora

Tim Berita Humas Blora merupakan staf Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Kabupaten Blora yang bertugas mendampingi kegiatan Bupati dan Wakil Bupati Blora.
View all posts by Tim Berita →

Tidak ada komentar:
Write komentar

Humas Protokol Setda BloraBagian Humas Dan Protokol Sekretariat Daerah Kabupaten Blora Jl. Pemuda No.12 - 58215 Telp. (0296) 531028 ext.229 Email: humas.blorakab[at]gmail.com