Rakor desain masjid di ruang rapat Wakil Bupati Blora. (foto:HumasSetda/dok) |
BLORA. Wakil Bupati Blora H. Arief Rohman M.Si memimpin Rapat Koordinasi
Sayembara Desain Masjid Baitunnur dengan BAPPEDA sebagai leading sector.
Rabu, (19/10). Rakor ini dihadiri oleh Plt Sekda Blora Ir Sutikno
Slamet, Kepala BAPPEDA Ir. Samgautama Karnajaya MT, Kabag Tata
Pemerintahan Setda Kabupaten Blora Drs. Pujianto Said M.Si, Kabag Kesra
Setda Kabupaten Blora Hariyanto SIP, M.Si, Camat Blora Drs. Kunto Aji, Perwakilan BPCB Jawa Tengah, Tokoh Agama dan Masyarakat Kabupaten Blora, serta Perwakilan DPU Kabupaten Blora.
Rakor ini merupakan tahap awal dalam rencana renovasi Masjid Agung
Baitunnur Blora. Rencananya desain Masjid akan disayembarakan sehingga
seluruh masyarakat dapat turut serta dalam rencana renovasi Masjid Agung
Baitunnur Blora.
Kepala BAPPEDA Ir. Samgautama Karnajaya MT, menyampaikan bahwa pembangunan Islamic Centre akan difokuskan pada pembangunan di lingkungan Masjid. Oranamen-ornamen Masjid yang menjadi peninggalan sejarah akan dipertahankan. Untuk ketentuan sayembara desain Masjid, pada rapat tahap awal ini dihadirkan perwakilan dari BPCB Jawa Tengah untuk memberikan arahan mengenai apa saja yang boleh dilakukan dalam tahapan renovasi, mengingat Masjid Agung Baitunnur Blora merupakan salah satu bangunan cagar budaya.
Perwakilan BPCB Jawa Tengah, Eri, menyampaikan bahwa untuk pengembangan bangunan cagar budaya diperbolehkan asal di kanan kiri bangunan dan bukan di bangunan utama Masjid Agung Baitunnur Blora. Pembangunan ulang Masjid akan merubah filosofi dari bangunan, sedangkan untuk penggeseran bangunan akan dibahas kembali dengan pimpinan BPCB Jawa Tengah.
KH. Muharror Ali selaku perwakilan Tokoh Agama menyampaikan bahwa alasan utama renovasi Masjid Agung Baitunnur Blora karena saat ini Masjid tidak cukup lagi menampung Jamaah yang semakin banyak. Di saat hari-hari Besar Agama Islam Jamaah membludak hingga ke sekitar Alun-alun. Oleh karena itu Jamaah menginginkan adanya perluasan Masjid Agung Baitunnur.
Wakil Bupati Blora H. Arief Rohman M.Si menyampaikan bahwa akan dilakukan rapat koordinasi lanjutan untuk membahas ketentuan sayembara. Diharapkan pada rapat selanjutnya, pimpinan BPCB Jawa Tengah dapat hadir sehingga pembahasan pembangunan Masjid Agung Baitunnur Blora dapat menghasilkan jalan tengah dan keputusan terbaik.
(Tim Berita Humas Protokol Setda Blora)
Kepala BAPPEDA Ir. Samgautama Karnajaya MT, menyampaikan bahwa pembangunan Islamic Centre akan difokuskan pada pembangunan di lingkungan Masjid. Oranamen-ornamen Masjid yang menjadi peninggalan sejarah akan dipertahankan. Untuk ketentuan sayembara desain Masjid, pada rapat tahap awal ini dihadirkan perwakilan dari BPCB Jawa Tengah untuk memberikan arahan mengenai apa saja yang boleh dilakukan dalam tahapan renovasi, mengingat Masjid Agung Baitunnur Blora merupakan salah satu bangunan cagar budaya.
Perwakilan BPCB Jawa Tengah, Eri, menyampaikan bahwa untuk pengembangan bangunan cagar budaya diperbolehkan asal di kanan kiri bangunan dan bukan di bangunan utama Masjid Agung Baitunnur Blora. Pembangunan ulang Masjid akan merubah filosofi dari bangunan, sedangkan untuk penggeseran bangunan akan dibahas kembali dengan pimpinan BPCB Jawa Tengah.
KH. Muharror Ali selaku perwakilan Tokoh Agama menyampaikan bahwa alasan utama renovasi Masjid Agung Baitunnur Blora karena saat ini Masjid tidak cukup lagi menampung Jamaah yang semakin banyak. Di saat hari-hari Besar Agama Islam Jamaah membludak hingga ke sekitar Alun-alun. Oleh karena itu Jamaah menginginkan adanya perluasan Masjid Agung Baitunnur.
Wakil Bupati Blora H. Arief Rohman M.Si menyampaikan bahwa akan dilakukan rapat koordinasi lanjutan untuk membahas ketentuan sayembara. Diharapkan pada rapat selanjutnya, pimpinan BPCB Jawa Tengah dapat hadir sehingga pembahasan pembangunan Masjid Agung Baitunnur Blora dapat menghasilkan jalan tengah dan keputusan terbaik.
(Tim Berita Humas Protokol Setda Blora)
Tidak ada komentar:
Write komentar